Aplikasi Sistem Cerdas
Dasar Digunakannya Sistem Cerdas
"Sistem cerdas (intelligent system) adalah
sistem yang dibangun dengan menggunakan
teknik-teknik artificial intelligence. Sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan
tertentu, Cerdas adalah orang yang cerdik dan
cermat dalam melihat sesuatu."
Encyclopedia Britannica:
“Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer
yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak
menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan
memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan
berdasarkan sejumlah aturan”
Penerapan Artificial Intelligence di Bidang Pendidikan
Penerapan Artificial Intelligence (AI) di bidang pendidikan mungkin belum banyak ditemui. Berikut beberapa contoh penerapan AI yang mungkin dapat menginspirasi institusi pendidikan dalam mengatasi tantangan yang mereka hadapi.
Penerapan AI di berbagai bidang kehidupan melahirkan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Perguruan tinggi berkejaran dengan waktu untuk mencetak sebanyak mungkin sarjana dengan kualifikasi di bidang AI demi memenuhi kebutuhan industri.
Penerapan AI, di sisi lain, juga telah merambah sektor pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, bahkan pendidikan profesi. AI diyakini dapat membantu manusia untuk belajar dengan lebih baik dan mencapai tujuan pendidikan yang diinginkannya.
Salah satu tantangan terbesar di dunia pendidikan adalah cara dan kecepatan belajar yang berbeda-beda pada tiap individu. Misalnya, ada murid yang lebih kuat otak kirinya. Sementara yang lain memiliki kecerdasan lebih tinggi untuk bidang-bidang yang mengandalkan otak kanan. Ada pula orang yang harus menghadapi kendala fisik maupun mental dalam proses belajar. Bagaimana Artificial Intelligence dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan ini?
- Personalisasi Berbasis AI
Contoh penerapan AI di bidang pendidikan adalah sistem yang dapat mempersonalisasi pembelajaran untuk tiap orang atau murid. Sistem AI dapat membantu membuatkan learning profile untuk tiap murid dan menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan, cara belajar, dan pengalaman tiap murid.
Sistem AI memungkinkan para profesional di bidang pendidikan memanfaatkan intelligence assistance yang dapat menyajikan berbagai materi pembelajaran berbasis kurikulum yang sudah ditetapkan tetapi materi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan khusus tiap murid.
Konten-konten pembelajaran digital yang terpersonalisasi juga dapat dihadirkan berkat AI dan machine learning. Buku-buku teks yang tebal kini dapat dipilah-pilah menjadi konten yang lebih ringkas, lebih enak dibaca dan dipahami, seperti panduan belajar, ringkasan, flashcard, atau catatan pendek.
Sistem AI juga memungkinkan orang belajar dengan bantuan education assistant seperti bot. Selain membantu dari sisi proses belajar, kehadiran education assistant ini juga menghadirkan adaptive learning di mana tiap orang dapat belajar dengan kecepatan masing-masing.
- Voice Assistant
Contoh penerapan AI lainnya di bidang pendidikan adalah pemanfaatan voice assistant di kelas. Kehadiran voice assistant, seperti Amazon Alexa, Google Home, Apple Siri, dan Microsoft Cortana memungkinkan murid berinteraksi dengan materi pembelajaran tanpa harus berinteraksi dengan guru atau dosen, baik di ruang kelas maupun di rumah.
Di lingkungan pendidikan tinggi, voice assistant berbasis AI dimanfaatkan untuk memberikan informasi seputar kampus. Dengan cara ini, mahasiswa tidak perlu lagi menenteng-nenteng buku panduan yang tebal atau bolak balik harus mengunjungi situs web ketika mencari informasi tentang kampus.
Contoh penerapan seperti ini ditemui di Arizona State University, AS. Universitas memberikan Amazon Alexa kepada tiap mahasiswa baru agar dapat memperoleh informasi seputar kampus pada waktu yang tepat dan lebih detail.
- Tugas-tugas Administratif
Di luar urusan pengajaran, para pendidik juga menghadapi tantangan pengelolaan kelas dan tugas-tugas lain. Tak jarang pendidik terbebani dengan tanggung jawab yang tidak terkait pengajaran, misalnya membuat laporan, isu-isu SDM, pemesanan barang-barang kebutuhan kelas, merespon orang tua murid, dan lain-lain.
Contoh penerapan AI di sini adalah mengelola aktivitas back office. Misalnya, sistem AI digunakan untuk membuat penilaian dan memberikan respon terpersonalisasi kepada tiap murid. Tugas-tugas yang sifatnya rutin dan repetitif juga dapat diserahkan pada sistem AI. Bahkan AI dapat menjadi lini terdepan dalam merespon orang tua murid dengan memberikan akses ke sumber-sumber informasi yang dibutuhkan orang tua, bahkan memberikan feedback kepada orang tua murid untuk hal-hal yang bersifat rutin. Sementara guru dapat lebih memperhatikan kebutuhan murid yang lebih memerlukan perhatian langsung.
Dan tentu saja sistem AI dapat dimanfaatkan institusi pendidikan untuk tugas-tugas administrative, seperti budgeting, penerimaan murid baru, pengelolaan SDM, aktivitas pembelian barang, pengelolaan pengeluaran, dan pengelolaan fasilitas pendidikan.
Sistem cerdas berbasis AI diyakini dapat membantu institusi pendidikan meningkatkan efisiensi, memangkas biaya operasional, memberikan visibilitas yang lebih komprehensif terhadap pemasukan dan pengeluaran, dan meningkatkan kemampuan merespon permintaan dengan cepat.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Sistem Cerdas :
1. Memungkinkan orang awan bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
2. Menyederhanakan pekerjaan dan meningkatnya efisiensi kerja
3. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
4. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
5. Meningkatkan output dan produktivitas
6. Meningkatkan kualitas
7. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
8. Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya
9. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
10. Memiliki realibilitas
Kekurangan Sistem Cerdas :
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan.
3. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah, karena kadang kala pakar dari masalah yang kita buat tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang pendekatan yang dimiliki pakar berbeda-beda.
4. Boleh jadi sistem tak dapat membuat keputusan.
5. Sistem cerdas tidak 100% menguntungkan, walaupun seorang tetap tidak sempurna atau tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu di uji ulang secara teliti sebelum digunakan